MusikSebagai Alat Konseling. Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya. "Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur daripadanya" (1Samuel 16:23b). Kualitas dari musik yang memiliki andil terhadap
Diskusikanpendapat kamu dengan teman-teman, kemudian tuliskan hasil diskusi kamu ke dalam kolom berikut. Lagu Konteks Tempat Fungsi Musik Lagu Indonesia Raya Upacara kenaikan bendera Sekolah tempat pendidikan Indonesia Raya Kejuaraan Tingkat Internasional Luar Negeri 2. Fungsi Alat Musik Tradisional Lihat dokumen lengkap (242 Halaman - 49.09MB)
Laguyang dinyanyikan oleh A.A. Raka Sidan tersebut, membicarakan bentuk, fungsi dan makna yang terkandung dalam lirik lagu yang memanfaatkan unsur ungkapan lisan dan unsur kritik sosial khususnya pada generasi muda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga yang diumpakan dengan sebuah ungkapan bukit ejohin dan lemete sing nyidaang ngelung
Vay Tiền Nhanh. ArticlePDF Available AbstractDalam ibadah umat Kristen, musik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan. Ketika kita berbicara tentang musik dalam ibadah gereja, pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini sering ada seperti Peran apa yang dimainkan musik dalam ibadah sehingga dapat memotivasi jemaat untuk menyembah Tuhan? Apakah fungsi dan tujuan dari musik dalam sebuah ibadah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif studi pustaka untuk lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam. Dari metode tersebut juga hasil penelitian diharapkan dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain. Dari hal ini penulis menemukan bahwa musik ini menjadi bentuk ekspresi dan sarana komunikasi antara umat kepada Tuhan. Lalu dapat juga sebagai sarana pemulihan bagi jiwa kita dan tidak kalah pentingnya dapat sebagai pengantar akan firman Tuhan sebelum hamba Tuhan akan menyampaikan kotbah di atas mimbar. Dari musik yang dibawakan juga dapat menjadi perenungan bagi setiap jemaat yang mengikuti. Tidak saja jemaat bahkan pelayan yang mengambil bagian dalam ibadah tersebut. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni, 41, 11-21 Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni Available online Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja Rajiman Andrianus Sirait DOI Prodi Teologi, Sekolah Tinggi Teologi Moriah, Tangerang, Indonesia rajimanandrianussirait Abstrak Dalam ibadah umat Kristen, musik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan. Ketika kita berbicara tentang musik dalam ibadah gereja, pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini sering ada seperti Peran apa yang dimainkan musik dalam ibadah sehingga dapat memotivasi jemaat untuk menyembah Tuhan? Apakah fungsi dan tujuan dari musik dalam sebuah ibadah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif studi pustaka untuk lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam. Dari metode tersebut juga hasil penelitian diharapkan dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain. Dari hal ini penulis menemukan bahwa musik ini menjadi bentuk ekspresi dan sarana komunikasi antara umat kepada Tuhan. Lalu dapat juga sebagai sarana pemulihan bagi jiwa kita dan tidak kalah pentingnya dapat sebagai pengantar akan firman Tuhan sebelum hamba Tuhan akan menyampaikan kotbah di atas mimbar. Dari musik yang dibawakan juga dapat menjadi perenungan bagi setiap jemaat yang mengikuti. Tidak saja jemaat bahkan pelayan yang mengambil bagian dalam ibadah tersebut. Kata Kunci fungsi musik; musik gereja; tujuan musik. Abstract In Christian worship, music is an inseparable part. When we talk about music in church worship, questions like the following often exist such as What role does music play in worship so as to motivate the congregation to worship God? What is the function and purpose of music in a worship? To answer the question, the authors used a qualitative method approach to library studies to emphasize deeper aspects of understanding. From this method, the results of the study are expected to be transferred or applied elsewhere. From this the author found that this music became a form of expression and a means of communication between people to God. Then it can also be a means of restoration for our souls and no less important can be as an introduction to the word of God before the servant of God will deliver the sermon on the pulpit. From the music performed can also be a reflection for every congregation that follows. Not only the congregation even the servants who took part in the service. Keywords music function; church music; musical purpose. How to Cite Sirait, Rajiman Andrianus. 2021. Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja. Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni, 41, 11-21. ISSN 2685-1253 Online ISSN 2579-7565 Print Rajiman Andrianus Sirait Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja Pendahuluan Musik memegang peranan yang sangat penting di dalam kehidupan, selama ini musik selalu menjadi bagian dari peradaban manusia. Dalam agama Kristen sendiri musik adalah suatu bagian yang tidak dapat terpisahkan, bahkan agama Kristen sendiri sering disebut sebagai agama bernyanyi, dan bahkan ada Kalimat yang mengatakan “Jemaat Kristen adalah jemaat yang menyanyi”. Hal tersebut terjadi karena dalam penyembahan Kristen ada elemen yang sangat menarik, yaitu adanya nyanyian dan instrument yang hadir sebagai bagian dari prosesi ibadah/tata ibadah di gereja Mawene, 2004, p. 42. Bila kita melihat dalam Kejadian 421, kita dapat menemukan bahwa alat musik pertama ditemukan dan dimainkan oleh Yubal, salah satu keturunan kain. Dalam proses perkembangannya, diceritakan pada masa pemerintahan Daud, dimana alat musik dapat dimainkan oleh orang yang profesional dalam bidang musik. Ada lagu perang, lagu kekalahan dan lagu kemenangan di era ini. Bila kita lihat dari kitab 1 Samuel 187 dimana para perempuan-perempuan menyanyikan lagu sambil menari-nari diiringi oleh rebana dan lira untuk kemenangan atas Daud Bandingkan Mazmur 33 3, Mazmur 81 3 dan 2 Tawarikh 2028. Demikian juga musik terus berkembang pada masa Salomo pada saat dibangunnya bait Allah, ibadah menjadi sebuah hal yang sangat spektakuler dan mewah. Bila melihat latar belakang tersebut, apa sebenarnya fungsi musik di dalam ibadah gereja yang sebenarnya? Mengapa musik begitu penting di dalam ibadah? Dalam hal ini penulis mencoba menjawab melalui penulisan artikel ini, agar setiap kita dapat tahu tentang apa sebenarnya fungsi dan tujuan musik dalam suatu peribadatan umat Kristen. Musik Gereja Secara umum musik adalah penghayatan isi hati dari manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi atau ritme serta mempunyai keselarasan yang indah. Istilah musik sendiri berasal dari kata Yunani yaitu Musike berasal dari perkataan muse-muse yaitu Sembilan dewa-dewa Yunani di bawah dewa Apollo yang melindungi seni dan ilmu pengetahuan. Dalam metodologinya memiliki arti suatu keindahan yang diwujudkan sebagai bakat Widhyatama, 2012, p. 1. Rumansyah mengutip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu dimana musik dibagi menjadi dua bagian 1 musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan dan 2 musik adalah nada atau suara Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni 41, 11-21 yang disusun sedemikian rupa sehingga menyandang irama lagu dan harmoni Rusmansyah, 2009, p. 13. Menurut Jamalus yang dikutip oleh Andaryani, mengatakan bahwa musik adalah hasil karya yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dari yang membuatnya, melalui unsur-unsur musik, seperti irama, melodi, harmoni bentuk dan struktur lagu, serta ekspresi sebagai satu kesatuan Andaryani, 2019, p. 110. Lebih lanjut lagi Andaryani mengatakan bahwa musik tercipta karena penciptanya ingin mengekspresikan ide dengan menggunakan kata-kata dan menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya Andaryani, 2019, p. 110. Melihat dari beberapa pandangan musik secara umum maka penulis menyimpulkan bahwa musik itu adalah suara, tetapi tidak hanya sekedar suara semata yang dikeluarkan, namun juga memiliki keindahan untuk didengarkan sehingga bisa dinikmati dan dihayati, melalui lewat alat musik instrumen seperti piano, gitar dsb, maupun tanpa alat musik sama sekali hanya vokal semata atau juga menggabungkan keduanya. Mungkin kita selalu bertanya apa sebenarnya musik gereja ini, apakah semua lagu yang popular dan isi liriknya itu tentang Yesus dapat disebutkan juga musik gereja? Menurut penulis tidak semua musik yang popular tersebut bisa dikatakan sebagai musik gereja. Karena menurut pandangan penulis jika lagu tersebut tidak dibawakan dalam ibadah itu hanya sebatas lagu rohani semata. Hal ini juga dikuatkan dari pandangan Dian presetya bahwa sesuatu dapat dikatakan gerejawi jika menjadi bagian gereja Dianpresetya, 2002, p. 14. Namun kita jangan berhenti dalam hal ini saja. Penulis menyadari bahwa musik dalam gereja ini terus berkembang dan selalu menyesuaikan konteksnya. Seperti apa yang Listya katakan dalam jurnalnya bahwa kesegaran dalam memuji Tuhan dalam ibadah memang diperlukan untuk setiap jemaat. Maka dari itu gereja tidak boleh membatasi ataupun mengatakan nyanyian ini atau itu yang baik atau pantas, karena jika kita masih memikirkan dalam hal tersebut, kita secara tidak langsung bukan ingin memuji Allah dalam ibadah Listya, 1999, p. 143. Sejarah Perkembangan Nyanyian Jemaat Pertumbuhan musik gereja dalam agama Kristen dari waktu ke waktu terus menjadi tumbuh dari guna serta strukturnya. Awal mulanya musik digunakan di Gereja Ortodoks serta Katolik saja. Lalu pada saat masa Protestan ini tumbuh, hingga tradisi musik di Eropa Rajiman Andrianus Sirait Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja paling utama yang berupa koor choir yang serta berasas kepada harmoni, begitu berkembang pesat. Di dalam Gereja Protestan unsur- unsur musik Eropa pula muncul dalam teori serta praktiknya. Demikian pula yang terjalin di dalam aliran Karismatik serta Pentakosta, yang menjadi “trend setter” dengan ibadah kontemporernya Tumanan, 2015, p. 36. Musik dalam PL sendiri dimulai di tengah-tengah masyarakat Yahudi. Salah satu yang menarik adalah dimana pesan keselamatannya yang sensasional, yang dimana pertama kali diproklamasikan oleh orang Yahudi di sana. Hal yang perlu kita perhatikan dimana sejarah keluarga mereka yang memiliki peradaban tinggi dan sudah dikembangkan dengan menghubungkannya dengan salah satu pahlawan terbesar mereka di Israel yaitu Raja Daud. Orang-orang Kristen mula-mula sangat menghormati adat istiadat mereka dan selalu menghidupi buku-buku dan akar iman yang kuat terlebih lagi Wilson-Dickson, 1996, p. 16. Dalam Wilson-Dickson dimuatkan salah satu contoh musik pada awalnya dalam PL yang di bawakan oleh Israel saat dalam problem di padang gurun “… Sing out for the well that was sunk by the princes and dug by the leaders of the people with the sceptre, with their staves” Wilson-Dickson, 1996, p. 16. Bila pada saat itu musik sudah menjadi bagian untuk mengekspresikan dan menceritakan sesuatu kejadian penting yang mereka alami, maka dapat diperhatikan bahwa pada masa kini pun musik tidak dapat dilepaskan. Musik menjadi bagian yang penting dalam segala kondisi bahkan dalam pribadatan juga. Harus kita ketahui dan juga mengingat bahwa bangsa Israel sendiri sudah melakukan ibadah sejak mereka dipilih dan keluar dari perbudakan Mesir. Dan musik sudah ada sebagai bagian ibadah pada masa itu dengan segala kesederhanaanya, karena musik pada masa itu tidak bisa dibandingkan dengan teknologi musik pada masa kini. Dapat dikatakan bahwa musik yang dipakai dalam ibadah pada masa kini merupakan simbol penyembahan umat kepada Allah yang mengikuti konteks zamanWilson-Dickson, 1996, p. 23. Hal ini juga menguatkan dengan apa yang dikatakan Hughes yang diadaptasi oleh Coster, bahwa ibadah dan musik di dalam gereja pada dasarnya lebih menekankan kesederhanaan Cosper, 2013, p. 110. Yang dapat kita pahami bahwa fokus utamanya itu adalah untuk Tuhan yang kudus, karena musik gereja harus diupayakan sebaik mungkin agar tidak ada membawa kesan konser atau pertunjukkan semata dalam peribadatan. Musik dalam PB sendiri tidak sekaya dalam PL dalam catatan peranan musik maupun dalam nyanyian kehidupan umat Allah, bahkan dalam catatan ke-4 Injil saja kita hanya akan menemukan sedikit saja beberapa hal tentang musik yang dalam hal ini Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni 41, 11-21 disebut dengan nyanyian. Yesus sendiri juga menyanyikan nyanyian pada saat perjamuan akhir Mat. 2630; Mark. 1426, namun memang pada hal ini tidak dicatatkan lagu apa yang dinyanyikan, namun penulis meyakini itu adalah lagu yang sering di nyanyikan dalam Sinagoge. Karena seperti yang sudah diketahui bahwa Yesus sendiri dibesarkan dalam lingkungan Yahudi yang taat Setiawan, 2003, p. 16. Dalam catatan surat-surat Paulus sendiri, kita akan lebih banyak menemukan catatan tentang musik dan nyanyian. Seperti ketika ia dipenjarakan bersama Silas, mereka memakai waktu mereka untuk memuji Allah Kis. 1625. Sedangkan dalam 1 Kor. 1415, kita juga dapat melihat bagaimana seharusnya menyanyikan lagu pujian kepada Allah. Dalam hal ini sepertinya Paulus meminta agar jemaat untuk memperhatikan tentang musik dan juga nyanyian Setiawan, 2003, p. 17. Ada juga dua bagian lain yang memiliki kemiripan yang dicatat tentang nyanyian seperti di Efesus 519 yang menasehatkan orang percaya untuk menaikkan Mazmur dan Kidung pujian serta Nyanyian Rohani, dan Kolose 316 yang juga mengajak jemaat untuk menaikkan Mazmur, Kidung Pujian dan Nyanyian yang membuktikan tentang pengajaran Yesus itu benar-benar tinggal di dalam diri mereka. Lalu di dalam surat Yakobus juga mengingatkan tentang sukacita yang harus membawa seseorang untuk memuji Tuhan Yak. 513; dan akhirnya dalam surat Wahyu, musik dan nyanyian adalah bagian dari masa eskatologis Why. 49-11; 59-13; 712; 143; 153; 195 Setiawan, 2003, p. 17. Pada tahun 367 M, Konsili Laodikia memutuskan bahwa jemaat biasa tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ibadah/misa, hanya penyanyi terlatih dan berkualitas saja yang diperbolehkan untuk bernyanyi, dan penggunaan alat musik juga dilarang. Namun, sejak era ini juga, teks himne asli telah muncul Sutandio, 2003, p. 31. Proses ini terus berlangsung sangat lama hingga masuk pada jaman pertengah dimana ada angin segar yang hadir bagi bidang musik dan liturgi. Pada saat inilah umat Kristiani mulai mengenal Sequence dan Tropes, yaitu menggabungkan kata-kata teks dan musik notasi ke dalam kebaktian. Tujuannya adalah untuk membuat etiket liturgi hidup dalam perayaan misa Sutandio, 2003, p. 33. Pada abad ke 17 mulailah muncul gerakan gereja independen free church yang menentang gereja Anglikan dan liturginya, yaitu “The Book of Common Prayer” BCP, dengan tujuan mengubah dengan secara praksis liturginya BCP agar tidak seperti gereja Anglikan Tandei, 2014, p. 82. Melihat hal tersebut Tandei dalam jurnalnya juga mengutip dari salah satu pemerhati liturgi dan musik dari kalangan Lutheran yaitu Frank Stoldt. Ia mengemukakan “At this end of the millenium, church and culture seemingly have Rajiman Andrianus Sirait Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja less and less in common, with the result that the church’s mission, as well as its music, is radically and rapidly changing. Outreach is replacing maintenance; diversity has overtaken uniformity; spirituality is as important as highly developed musical skills; and participation by the assembly is the central task of both evangelical and liturgical musicians” Tandei, 2014, p. 83. Bila mencermati lebih lagi dari apa yang Stoldt kemukakan maka dapat diperkirakan bahwa musik di dalam gereja selalu berkembang dan lama kelamaan pasti akan menyesuaikan pada kebutuhan zamannya. Pada masa kini sendiri kita dapat melihat bagaimana setiap gereja juga mengalami perubahan dalam musik yang digunakan untuk ibadah. Bahkan tatanan liturginya pun sudah beragam. Martin Luther 1483-1546 menaruh musik sebagai bagian yang begitu sangat penting dalam sebuah ibadah, terlebih lagi dalam bentuk nyanyian chorale beserta jemaat. Bentuk nyanyian ini merupakan gambaran dari Kitab Suci yang efektif, bahkan nyanyian ini mulai dihidupkan kembali di daratan Jerman Jane, 2011, p. 4. Sementara itu, John Calvin 1509-1564 menghubungkan musik rohani dengan doa dan juga melarang untuk menyanyikan lagu dengan teks/lirik yang tidak terdapat dalam Alkitab. Sedangkan French Psalter buku nyanyian berbahasa Prancis yang diterbitkan pada tahun 1562, memasukkan lagu yang sering dinyanyikan. Hal tersebut dapat dikatakan menjadi momentum dalam reformasi Protestan terlesbih dalam sejarah musiknya Jane, 2011, pp. 4-5. Makna Ibadah, Tujuan, dan Fungsi Musik Bila direnungkan sejarah singkat dan juga paparan definisi yang telah dipaparkan di atas, kita dapat melihat bagaimana begitu pentingnya musik dalam ibadah. Menjadi pertanyaan selanjutnya apa sebenarnya tujuan dan fungsi musik dalam ibadah tersebut? Bila dilihat dari fungsi musik secara umum. Musik adalah sarana untuk mengobyektifkan pengalaman batin seseorang sehingga dapat dipahami atau dimengerti maknanya. Dalam hal ini berarti musik memberikan fungsi lain yaitu sebagai media komunikasi yang bersifat simbolik Rusmansyah, 2009, p. 14. Menurut Plato 427-347SM yang dapat disebut musik sejati hanyalah musik vocal. Karena kata-katalah yang dapat menyentuh batin manusia dan membentuk ethos jiwanya. Dapat dikatakan musik itu terkait dengan keindahan dan batin manusia Lontoh, 2016, p. 7. Menurut Aristoteles 384-322SM musik pada manusia itu memiliki pengaruh antara lain 1 sebagai suatu sarana hiburan yang menyenangkan, dalam arti bahwa melalui musik manusia mampu melupakan kesusahan hidupnya, 2 musik sebagai suatu pembentukan Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni 41, 11-21 watak, karena sifat musik yang harmonis dan rintis mampu mempengaruhi perilaku manusia, dan 3 musik dapat menjadi alat untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan rohani Lontoh, 2016, p. 8. Paul Hamil, seorang pakar musik di dalam bukunya “The Christian and His Music”, yang dikutip oleh Rumansyah mengatakan bahwa musik itu dapat mempertajam syaraf-syaraf panca indra kita, hal ini juga dikuatkan oleh penelitian di sebuah garment di Colorado, Amerika Serikat, di mana setiap karyawannya yang mendengarkan ritme dari lagu-lagu tertentu, ternyata produktivitasnya meningkat menjadi 10% dari sebelumnya Rusmansyah, 2009, p. 15. Sedangkan dari penelitian ahli lain yaitu Henver mengatakan bahwa harmonisasi musik yang buruk dan kompleks dapat menekan dan membuat sedih seseorang, sedangkan harmonisasi musik yang sederhana dan senada akan membawa seseorang bahagia, serasi, cerah, dan harmonis Rusmansyah, 2009, p. 15. Menurut Bruce Leafblead tujuan dari musik dalam gereja bukan untuk entertainment dan juga bukan untuk mempertahankan kebudayaan maupun tradisi dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, melainkan sebagai pelayanan terhadap Allah semata Leafblad, 1999, pp. 5-7. Bila kita perhatikan lebih dalam lagi ibadah itu di dalam kekristenan adalah penghormatan atau penghargaan kita kepada Tuhan, karena sejatinya kita ini memang diciptakan untuk menjadi penyembah-penyembahnya. Dalam hal tersebut penulis memiliki alasan seperti apa yang The International Standard Encyclopedia telah definisikan dari kata “ibadah” sebagai “kemuliaan dan penghormatan dalam pikiran, perasaan, atau tindakan yang dilakukan oleh manusia, malaikat-malaikat yang ditunjukan semata-mata hanya kepada Allah saja.” Hal senada juga dituliskan di dalam Webster Dictionary edisi kedua tentang definisi ibadah Rusmansyah, 2009, p. 66. Evelyn Underhill mendefinisikan ibadah sebagai “penyembahan manusia yang total sebagai bentuk ekspresi atau respons atau tanggapan kepada Allah yang kekal” Rusmansyah, 2009, p. 67. Secara konsep sederhana istilah ibadah itu adalah pelayanan. Pelayanan disini bukan sekedar penyembahan semata akan tetapi juga melayani kepada sesama manusia juga. Misalnya kita lihat di Matius 523-24; Lukas 1025-37 di mana ibadah itu tidak hanya sekedar memberikan persembahan semata akan tetapi harus ada wujud kasih yang di munculkan. Bahkan Yohanes 420-24 menuliskan bahwa beribadah itu harus dengan roh dan kebenaran. Jadi ibadah itu harus memiliki hati yang menyembah, hidup dalam kekudusan, dan juga harus hidup bersama persekutan orang-orang percaya dengan saling memperhatikan satu dengan yang lainnya. Rajiman Andrianus Sirait Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja Menyembah sendiri menurut John MacArthur yang dikutip oleh Wijaya yaitu “Sifat dasar penyembahan adalah memberikan penyembahan kepada Allah dari bagian diri kita yang paling dalam, dalam pujian, doa, nyanyian, memberi bantuan, dan hidup, selalu berdasarkan kebenaran-Nya yang dinyatakan” Wijaya, 2015, p. 78. Lebih lanjut lagi Wijaya menuliskan ada tiga hal yang utama yang digunakan di dalam Alkitab. Di dalam PL tentang penyembahan yaitu dari kata Ibrani הָוֲח Baca hawah. Bentuk aslinya adalah הָוֲח ת ְשׁ ִה baca hishtahawah, yang artinya bow down bersujud, to do obeisance menaruh hormat, to pay homage memberi penghormatan, worship menyembah. Ada 170 kali kemunculan kata hawah dalam PL Wijaya, 2015, p. 80. Dalam hal ini berarti menghormati Allah adalah bagian dan tujuan dari ibadah. Kelompok kata selanjutnya yaitu dari istilah Ibrani ד ב ָע baca abad. Secara keseluruhan, kata ini ditemukan 289 kali dalam Perjanjian Lama. Artinya meliputi to work bekerja’, to do berbuat’, to perform melakukan’, to serve melayani’, to worship menyembah’. Dalam hal ini Allah adalah objeknya. Kata tersebut juga mengandung kesan “menyembah” dalam arti bahwa hanya Allah saja yang patut disembah Wijaya, 2015, p. 80. Kata selanjutnya yaitu proskunew baca proskuneo yang memiliki arti “mencium ke arah, mencium tangan atau membungkuk.” Proskuneo sendiri adalah kata yang paling umum digunakan untuk penyembahan dalam Perjanjian Baru lihat Yoh. 420-24; Why. 514, sama seperti “hawah” dalam Perjanjian Lama Wijaya, 2015, p. 81. Melihat gagasan ini bila kita perhatikan, penekanan penyembahan ini harus timbul dari sikap hati yang sungguh-sungguh rindu untuk melekat dan masuk dalam penyembahan tersebut. Dengan demikian penyembahan itu akan menjadi bermanfaat untuk kita. Penulis dalam hal ini berpendapat bahwa, ketika kita sungguh-sungguh menyembah Tuhan dari hati, maka secara tidak langsung kita itu sedang membangun dan memelihara kehidupan kita juga. Dalam kaitannya dengan Musik. Musik itu harus disiapkan dengan baik dan tidak boleh asal-asalan karena apa? Menurut Wijoyo dalam jurnalnya mengatakan bahwa fungsi musik dalam ibadah adalah untuk menyiapkan hati jemaat agar masuk dalam hadirat Tuhan, sebagai pengiring untuk mengantarkan firman Tuhan baik dari lirik lagu dan juga sebelum kotbah disampaikan, bahkan lebih dalam lagi, lagu bisa sebagai sarana untuk penyembuhan dan juga pelepasan Kesowo Wijowo, 2014, pp. 6–7. Menurut Alan Merriam, musik berfungsi sebagai ungkapan ekspresi antara pengarang pencipta, dan yang membawakan penyanyi atau pengiring, selain itu musik adalah komunikasi. Melalui musik kita bisa menjalin serta meresponi suatu hubungan satu Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni 41, 11-21 maupun dengan yang lainnya. Melalui musik juga kita dapat untuk menerima norma-norma sosial yang berlaku Merriam, 1983, p. 127. Lontoh dalam tulisannya juga menuliskan tiga dampak penting yang dimengerti dalam hubungan Musik Rohani, Ibadah & Pujian Penyembahan Lontoh, 2016, pp. 9-10. 1. Dampak Secara Vertikal kepada Tuhan Pujian dan Penyembahan bukan ditujukan untuk manusia, tetapi utamanya ditujukan kepada Tuhan, maka dari itu kita akan masuk dalam hadirat Allah, disaat Hadirat Allah ada, maka akan ada a kepenuhan Roh Kudus, urapan Roh Kudus, ada Kuasa Roh Kudus, b Akan ada Jamahan, Kesembuhan, Kelepasan, c Akan ada proses Perubahan Transformasi, Pemulihan Restoration dan Kegerakan Revival bahkan Pembersihan, d Akan ada keterbukaan saluran komunikasi dengan Tuhan. 2. Dampak secara Horizontal kepada sesama jemaat Mazmur 133 disebutkan bahwa Pujian dan Penyembahan dapat mempersatukan, mempererat, dan dapat memperoleh rasa kesatuan sesama anggota Tubuh Kristus. Di dalam hal tersebut memiliki makna bahwa Musik tidak bisa lagi dibatasi, baik itu terikat kepada Denominasi maupun aliran Gereja. Sehingga jemaat dapat lebih leluasa untuk menaikkan lagu pujian dan penyembahan kepada Tuhan. 3. Dampak kepada Pribadi Disaat pujian dan penyembahan itu dinaikkan maka ada dampak juga secara pribadi yang tidak dapat dielakkan yaitu, akan adanya Sukacita Mzm. 1261-2, akan ada Pemulihan Neh. 71, 66, akan menambah dan memperkuat Iman kita Rm. 1017, kita semakin bertumbuh juga dalam kekudusan kita Mzm. 223. Harold Best, dekan dari The Wheaton Conservatory of Music, dengan tegas mengatakan bahwa “Music is also an act of worship” Rusmansyah, 2009, p. 68. Dari permainan musik dan lagu yang pada saat ibadah itu berlangsung sebenarnya menggambarkan seluruh yang kita rasakan untuk diugkapkan kepada Tuhan. Dari musik yang dibawakan juga dapat menjadi perenungan bagi setiap jemat yang mengikuti. Tidak saja jemaat bahkan pelayan yang mengambil bagian dalam ibadah tersebut. Konsep yang benar dan juga peranan yang benar seseorang dalam menyiapkan musik dalam ibadah juga menggambarkan atau menentukan sikap seseorang tersebut dalam melakukan ibadah tersebut. Karena jika tidak sesuai dengan maksud Allah maka Allah tidak berkenan atasnya. Perlu diingat selalu bahwa musik dalam ibadah merupakan ide Allah sendiri. Penulis mengatakan demikian karena bila kita melihat dari Alkitab, bahwa musik ini memiliki tempat khusus yang mengandung maksud dan tujuan tertentu Rajiman Andrianus Sirait Tujuan dan Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja untuk dicapai yaitu menyembah Tuhan. Jadi musik itu tidak hanya sekedar untuk kita semata akan tetapi menjadi bagian yang diberikan untuk kemulian Allah. Kesimpulan Musik dalam ibadah adalah suatu bagian yang sangat begitu penting. Bahkan proses musik menjadi bagian dalam suatu ibadah itu sudah terjadi begitu sangat lama. Karena fungsi musik sendiri begitu luas yaitu 1 sebagai ungkapan ekspresi kita akan apa yang dialami dan dirasakan serta 2 dapat sebagai sarana komunikasi. Dari hal tersebut juga kita mengetahui bahwa musik begitu penting di dalam ibadah gereja. Karena dengan adanya musik kita dapat mengekspresikan betapa Tuhan itu besar dan ajaib melalui mazmur-mazmur yang kita tuangkan dan kita serukan dalam lirik musik tersebut, lalu dapat juga sebagai bentuk permohonan doa kita kepada Tuhan dalam hal ini adalah bentuk komunikasi kita kepada Tuhan, lalu dapat juga sebagai sarana pemulihan bagi jiwa kita dan tidak kalah pentingnya dapat sebagai pengantar akan firman Tuhan melalui isi lirik atau juga sebelum hamba Tuhan akan menyampaikan kotbah di atas mimbar. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam musik yang akan dibawakan di dalam ibadah adalah soal sikap “hati” karena musik ini akan membangun setiap umat dan juga sebagai penyembahan kepada Allah, baik dari sejak dahulu bahkan sampai sekarang ini. Kepustakaan Andaryani, E. T. 2019. Pengaruh Musik Dalam Meningkatkan Mood Booster Mahasiswa. Musikolastika, 12, 109–115. Cosper, M. 2013. Rhythms of Grace How the Church’s Worship Tells the Story of the Gospel. Crossway. Dianpresetya, P. 2002. Peran Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pacangaan. Fakultas Teologi UKSW. Jane, S. S. dan B. C. 2011. Karunia Musik Para Komponis Besar Dan Pengaruh Mereka S. Wijaya ed.. Momentum. Kesowo Wijowo. 2014. Analisis Bentuk Dan Fungsi Pujian Penyemabahan Dalam Ibadah Minggu Di GBI Gajah Mada Semarang. Jurnal Seni Musik, 31, 6. Leafblad, B. 1999. Music and Worship Syllabus. Southwestern Baptist Theological Seminary. Listya, A. R. 1999. Kontekstualisasi Musik Gereja. Fakultas Teologi UKSW. Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni 41, 11-21 Lontoh, F. O. 2016. Pengaruh Kotbah, Musik Gereja Dan Fasilitas Gereja Terhadap Tingkat Kehadiran Jemaat. Journal Kerusso, 11, 1–15. Mawene, M. T. 2004. Gereja yang Bernyanyi. Penerbit ANDI. Merriam, A. 1983. The Functions of Music. University of Illinois Press. RUSMANSYAH, A. 2009. Musik Liturgi Gereja Katolik. Musik Liturgi Gereja Katolik, 250, 38–94. Setiawan, K. A. 2003. Musik Dalam Perjanjian Baru Bermazmur dan Bernyanyi dalam Efesus 519-20. Jurnal Theologia Aletheia, 8Maret, 15–26. Sutandio, Y. 2003. Sejarah Perkembangan Nyanyian Jemaat dari masa Perjanjian Lama sampai dengan abad ke-19 Dan Pengaruhnya Di Dalam Sejarah Gereja. Jurnal Theologia Aletheia, 58. Tandei, S. E. 2014. Tinjauan Historis Perkembangan Musik Gerejawi didalam Gereja-Gereja Independen Free Churches dan Implikasinya bagi Penatalayanan Musik Gerejawi di Masa Kini 1. Veritas Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 151, 81–106. Tumanan, Y. L. 2015. Ibadah Kontemporer Sebuah Analisis Reflektif Terhadap Hadirnya Budaya Populer Dalam Gereja Masa Kini. Jurnal Jaffray, 131. Widhyatama, S. 2012. Sejarah Musik Dan Apresiasi Seni. Balai Pustaka. Wijaya, H. 2015. Kajian Teologis Tentang Penyembahan Berdasarkan Injil Yohanes 424. Jurnal Jaffray, 131, 77. Wilson-Dickson, A. 1996. The Story of Christian Music. Fortress. ... Menurut Rajiman Adrianus Sirait, media musik adalah sarana untuk mengobjektifkan pengalaman batin seseorang sehingga maknanya dapat dipahami atau dipahami. Artinya, musik memberikan fungsi lain, yaitu sebagai alat komunikasi simbolik Sirait, 2021. Dalam hal ini, pendekatan media musik dalam pembelajaran PAK adalah mempersiapkan hati jemaah untuk masuk ke hadirat Tuhan, sebagai pengiring penyampaian firman Tuhan baik dari lirik lagunya. ...Elisabeth Cristiani SiahaanBenyamin TelnoniMusik berfungsi sebagai pendekatan pembelajaran pendidikan agama Kristen. Musik memiliki peran yang sangat membantu dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen melalui lagu-lagu yang diciptakan, dinyanyikan sebagai kesaksian kisah nyata dalam kehidupan orang percaya yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas musik sebagai pendekatan pembelajaran dalam pendidikan agama Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kepustakaan, yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan topik atau masalah penelitian ini. Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan musik sebagai media, musik sebagai sarana pembelajaran pendidikan agama Kristen, dan pendekatan musik dalam pembelajaran pendidikan agama dapat meningkatkan emosional, kognitif, dan psikomotorik... Rumapea, 2019. Selain itu, Wijoyo dalam Sirait, 202118 menjelaskan beberapa fungsi musik pada ibadah yaitu untuk mempersiapkan hati jemaat supaya masuk ke hadirat Tuhan, untuk pengiring dalam firman Tuhan baik berupa lirik lagu dan juga sebelum kotbah disampaikan, bahkan lagu dapat menjadi alat untuk penyembuhan dan pelepasan. ...Tiarni LahaguAlfa KristantoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen paduan suara dewasa di Gereja Baptis Indonesia Candi Semarang. Keberhasilan sebuah organisasi paduan suara tidak terlepas dari manajemen yang baik dari gereja. Paduan suara bisa berkembang dan bertahan karena di kelola dengan baik, oleh sebab itu penulis ingin mengetahui manajemen paduan suara ini. Penelitianni menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tempat penelitian untuk mendapatkan data yang sedang diteliti. Kemudian melakukan wawancara kepada anggota paduan suara, jemaat, pendeta dan pelatih lalu untuk mendukung data dalam penelitian ini dilakukan studi dokumen, melakukan studi dokumen dengan melihat sejarah gereja, sejarah paduan suara dan juga lagu-lagu paduan suara di GBI Candi Semarang. Sumber data diperoleh dari data primer yaitu observasi dan wawancara, kemudian data sekunder dari buku, jurnal, dan artikel. Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teori. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu manajemen paduan suara di GBI Candi Semarang di mulai dari perencanaan, pengadaan naskah nyanyian, pemanfaatan naskah nyanyian, dan pemeliharaan naskah nyanyian paduan suara.... Pujian yang menjadi bagian dari alur liturgi kebaktian tidak terlepas dari peranan musik yang menghantarkan umat kepada keterikatan emosi spiritualitasnya kepada Tuhan Cosper, 2013. Musik juga digunakan sebagai media penyampaian nilai identitas konteks ibadah pada tema tertentu dan mendorong umat untuk dihantarkan pada topik kotbah yang akan disampaikan Sirait, 2021. Berangkat dari berbagai alasan yang dipaparkan tersebut, dapat dikatakan Liturgi dan Musik merupakan suatu keselarasan tata ibadah yang tidak terlepaskan. ...Tio Arriela DOLOKSARIBU Daniel T. H. ManurungKepemilikan atas asset berupa peralatan musik Gereja memerlukan adanya inventarisasi yang teratur. Peralatan musik yang dimiliki sebagian besar merupakan alat elektronik yang memiliki masa manfaat tertentu. Selain itu histori perolehan peralatan musik yang umumnya berasal dari dua sumber yaitu pembelian melalui kas dan sumbangan anggota jemaat atau simpatisan. Hal tersebut selama ini belum dilakukan secara teratur dan sistematika yang jelas. apabila hal tersebut tidak dirapikan akan menimbulkan ketidaktepatan penelusuran peralatan. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu pengurus seksi musik adalah untuk melakukan pencatatan inventaris peralatan musik agar lebih terstruktur, rapi, tersistem, dan tertib. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah kepada pengurus seksi Musik HKBP Malang. Hasil penelitian ini mengedukasi pengurus seksi musik untuk menjaga keteraturan inventaris peralatan seksi musik untuk jangka panjang. Secara jangka panjang pencatatan ini membantu pengurus untuk memverifikasi histori peralatan musik yang sudah ada sekaligus dapat digunakan untuk mencatat peralatan musik yang akan didapatkan di kemudian hari sehingga memiliki nilai jangka panjang.... nyanyian dan juga instrument merupakan bagian dari tata ibadah dalam kebaktian. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa kekristenan disebut sebagai agama yang bernyanyi dan jemaat Kristen adalah jemaat yang bernyanyi, Sirait, 2021b. Selain itu, musik dan nyanyian bagi orang Kristen merupakan bentuk ungkapan iman Windoe, 2016. ...Elidat Benyamin SuanDersy Rejoice TaneoMeyrlin SaefatuRudi FanggidaeGereja di Klasis Flores Barat menjadi sasaran kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Berdasarkan survey, didapatkan permasalahan yaitu pemusik dan kantoria belum tepat dalam mengiringi dan memandu jemaat sebagaimana musik yang seharusnya dibunyikan dan lagu yang seharusnya dinyanyikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kekeliruan bermusik dan bernyanyi dalam liturgi dan memberikan pengetahuan kepada peserta untuk dapat mengiringi dan memandu lagu dan menjalankan liturgi dengan benar. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 28 Mei sampai dengan 31 Mei 2022 dan dihadiri oleh 37 orang peserta, yang dilaksanakan dengan ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan tersebut terselenggara dengan lancar dan diharapkan agar peserta mampu mempraktikan musik gerejawi dengan benar. Kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan dengan sasaran gereja yang membutuhkan pelatihan mengenai Pembinaan Musik Gerejawi dan Liturgi sehingga dapat memfasilitasi Pemusik dan Kantoria serta para petugas liturgi presbiter dalam melaksanakan tugas sepanjang kebaktian Saleh LujiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu nilai pedagogis-teologis dari lagu “Doa akhir tahun” karya Daud Saleh Luji yang diciptakan dan dipublikasikan pada tahun 2005. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka yaitu mencari, menganalisa, mendeskripsikan nilai pedagogis-teologis dari lagu tersebut serta mendiskusikannya dengan sejumlah referensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa lagu “Doa akhir tahun” memiliki nilai pedagogis-teologis sebagai berikut 1 Mengakui Tuhan sebagai yang empunya kuasa, 2 Selalu mengakui kesalahan dan meminta maaf, 3 Memohon ampun kepada Tuhan, 4 Memasuki tahun baru dengan hidup baru, 5 Selalu yakin bahwa Tuhan mampu menjaga disetiap musim kehidupanCalvin Christian SonjaniDody Candra HarwantoSeiring perkembangan digital yang semakin maju terutama di bidang musik, beberapa gereja merespons kemajuan yang terjadi dengan mulai menerapkan sequencer dalam format musik peribadahan. Salah satunya adalah gereja Petra Community Church yang menggunakan sequencer dalam aransemen musik peribadahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan fungsi sequencer dalam aransemen ibadah di Petra Community Church Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kualitatif. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Petra Church Community Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka, dengan teknik analisis data yaitu tahap reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Narasumber dalam penelitian ini antara lain koordinator musik di Petra Community Church, musik direktor di Petra Community Church, serta pelayan musik kebaktian minggu di Petra Community Church Semarang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sequencer dapat membantu membuat suasana musik dalam ibadah bisa lebih dirasakan oleh jemaat, sebagai acuan tempo, guide sequencer dapat menjadi acuan aransemen, sequencer juga berfungsi sebagai layer tambahan atau sebagai backing layer, dan dapat memberikan aba-aba hitungan ataupun bagian lagu yang akan dimainkan. Proses pembuatannya yaitu 1 menentukan tempo dan nada dasar, 2 membuat guide, 3 menambahkan layer-layer, 4 memberi voice over, 5 menambahkan eq dan reverb untuk hasil akhir. Rajiman Andrianus SiraitTujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkritisi dari pandangan Ulrich Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Pada penulisan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dengan studi literatur. Penekanannya adalah pada kajian sejarah terhadap sumber-sumber pustaka dan menguraikannya dalam sebuah kerangka analisis yang dimulai dari latar belakang Ulrich Zwingli, lalu secara khusus diarahkan untuk meneliti dan mengkritisi dari pandangan Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Dari hal tersebut didapatkan bahwa banyak sekali kurang cermatnya dari Zwingli dalam memandang tentang musik di dalam ibadah gereja. Bahkan di dalam Alkitab sendiri musik sudah menjadi bagian dalam proses ibadah. Alkitab sendiri menunjukkan bahwa doa, pujian dan penyembahan sudah menjadi bagian yang esensial dalam suatu ibadah dan itu semua sudah di dukung baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Musik tidak hanya sebatas instumen seperti piano, gitar dan sebagainya semata, akan tetapi manusia dan alam juga merupakan bagian dari musik tersebut. Hal tersebut menjadi jawaban krusial dalam menanggapi kontroversi Ulrich Marsaulina Rajiman Andrianus SiraitLembaga Pemasyarakatan LP merupakan tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana. Bagi mereka yang masuk kedalam penjara dapat menimbulkan stress bagi kehidupan mereka. Pelaksaanan pembinaan yang dilakukan merupakan salah satu fungsinya agar warga binaannya dapat menjalankan hidupnya sebagai mahluk Tuhan dan anggota masyarakat yang baik. Pelaksanaan kegiatan pembinaan secara khusus dibidang rohani dapat meningkatkan nilai-nilai rohani seseorang,bahkan dapat membangkitkan semangat mereka juga. Metode pelaksanaan yang dilakukan di Lapas Anak dan Wanita kelas 2 Tangerang menggunakan metode ceramah atau kotbah secara daring melalui aplikasi Zoom dan juga mendatangi langsung mereka sebagai bentuk kepedulian dan juga sebagai solusi untuk memutus matarantai pandemic Covid E. TandeiTulisan ini membahas sejarah perkembangan musik gerejawi dalam konteks gereja-gereja Protestan yang bersifat independen free churches dan dilihat secara umum pada masa pasca-Reformasi gereja hingga masa kini. Dalam perkembangannya, ranah musik gerejawi di dalam gereja-gereja independen selalu diperhadapkan dengan adanya polarisasi pandangan, baik di dalam musik vokal khususnya nyanyian jemaat dan peranan paduan suara, maupun musik instrumental. Penelaahan secara historis ini mengisyaratkan beberapa implikasi yang dapat dimulai dengan mengembangkan suatu sikap menghormati tradisi dan menghargai inovasi. Implikasi yang lebih konkret dari tinjauan historis ini akan dibahs dalam makalah selanjutnya. Hengki WijayaAbstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah mengetahui arti penyembahan berdasarkan Injil Yohanes 424, implikasi teologis tentang penyembahan, dan sikap dan cara menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Penyembahan yang sejati menurut Alkitab adalah menyembah Allah yang benar di dalam roh yang diperbarui oleh Roh Kudus dan hidup sesuai dengan kebenaran Allah yaitu mengenal pribadi Yesus sebagai air hidup. Implikasi teologis biblika adalah Allah adalah Roh maka Allah harus disembah di dalam roh batiniah yang diperbarui oleh Roh Kudus, dan bukan disembah secara lahiriah saja atau yang tampak secara jasmani. Allah saja yang harus disembah oleh manusia, tidak ada yang lain. Secara praktis orang percaya harus menyembah Allah dengan sikap yang benar dibarui oleh Roh Kudus dan hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. Sikap penyembahan yang benar adalah sikap hati yang memuliakan Tuhan karena pengorbanan-Nya yang menyelamatkan di mana setiap orang percaya menyembah satu-satunya Juruselamat dan memberitakan-Nya dalam kehidupan orang percaya. The purpose of this article is to understand the meaning of worship based on John 424, the theological implication concerning worship and the attitudes and the manner of worshipping the Father in spirit and in truth. True worship from a biblical viewpoint is worshipping the true God with a spirit that is renewed by the Holy Spirit and living in accordance with the truth of God, that is, to know Jesus personally as the Living Water. The implication for biblical theology is that God is Spirit, so God is worshiped in spirit the inner being that is renewed by the Holy Spirit, and not only worshiped outwardly, in a physical manner. It is God alone that should be worshiped by human beings, there is no other. In practice believers should worship God with a right attitude that is renewed by the Holy Spirit and live in concordance with His righteousness. The attitude of true worship is an attitude of the heart that glorifies the Lord because of His sacrifice that saves, where believers worship the one and only Savior and tell the world about Him. Frederich LontohThis research is titled " The influence of sermon, church music and church facilities on the level of attendance”. The purpose of research is to identify and analyze whether sermon, church music and church facilities have influence on the the level of attendance. The target population in this study is a Christian church members who live in the city of Surabaya.. Sample required is equal to 47 respondents. Through sampling stratified Random influence was measured using Pearson correlation coefficient and multiple regression analysis, t-test and analysis of variance. Descriptive analysis were taken to analyze the level of attendance according to demographic hypothesis in this study are the sermon, church music and church facilities have positive and significant on the level of attendance. The results showed that collectively, there are positive and significant correlation among the sermon, church music and church facilities on the level of attendance 96,2%. It means that 96,2 % of level of attendance influenced by sermon, church music and church facilities and the other 28,9% by others. All of the variable partially have significant correlation to level of Musik Dalam Meningkatkan Mood Booster MahasiswaE T AndaryaniAndaryani, E. T. 2019. Pengaruh Musik Dalam Meningkatkan Mood Booster Mahasiswa. Musikolastika, 12, of Grace How the Church's Worship Tells the Story of the GospelM CosperCosper, M. 2013. Rhythms of Grace How the Church's Worship Tells the Story of the Gospel. Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI PacangaanP DianpresetyaDianpresetya, P. 2002. Peran Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pacangaan. Fakultas Teologi Musik Para Komponis Besar Dan Pengaruh MerekaS S JaneJane, S. S. dan B. C. 2011. Karunia Musik Para Komponis Besar Dan Pengaruh Mereka S. Wijaya ed.. Bentuk Dan Fungsi Pujian Penyemabahan Dalam Ibadah Minggu Di GBI Gajah Mada SemarangKesowo WijowoKesowo Wijowo. 2014. Analisis Bentuk Dan Fungsi Pujian Penyemabahan Dalam Ibadah Minggu Di GBI Gajah Mada Semarang. Jurnal Seni Musik, 31, 6. and Worship Syllabus. Southwestern Baptist Theological SeminaryB LeafbladLeafblad, B. 1999. Music and Worship Syllabus. Southwestern Baptist Theological Musik GerejaA R ListyaListya, A. R. 1999. Kontekstualisasi Musik Gereja. Fakultas Teologi UKSW. Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni 41, 11-21
Cool Lagu Konteks Tempat Fungsi Musik Ideas. Lagu konteks tempat fungsi musik lagu indonesia raya upacara kenaikan bendera sekolah tempat pendidikan indonesia raya kejuaraan tingkat internasional luar negeri 2. Fungsi musik gonrang dalam komunitas masyarakat simalungunTolong Dong Kk Perlu Banget Sekarang from lagu sebagai sarana hiburan kunci jawaban, ringkasan materi seni budaya kelas 9 semester 1 bab 3 fang s blog, contoh makalah tentang musik country jajaran soal, musik dan. Apa fungsi lagu indonesia raya dalam peristiwa itu ? Daniel julius sebastian 2101699735 activist of design and documentation ukm bdm binus university kemanggisan seni musik adalah suatu cabang seni yang Atmosfer Di Dalam musik lagu indonesia raya dalam konteks kejuaraan tingkat internasional di luar negeri. Bab 3 jenis atau genre musik. Dimanapun di dunia ini, tampak jelas bahwa musik mempunyai peran yang Konteks Tempat Fungsi Musik Lagu Indonesia Raya Upacara Kenaikan Bendera Sekolah Tempat Pendidikan Indonesia Raya Kejuaraan Tingkat Internasional Luar Negeri masyarakat indonesia secara umum ada. Fungsi dan latar belakang musik. Beragamnya fungsi musik daerah dalam setiap aspek kehidupan sosial suatu bangsa, sehingga musik daerah patut dan harus dilestarikan sebagai salah satu Musik Gonrang Dalam Komunitas Masyarakat SimalungunDalam struktur lagu kalian tentu mengenal intro, verse, bridge, chorus, reff,. Ada berbagai macam fungsi musik sesuai dengan. Konteks tempatnya berasal dari daerah irian Tahun 2007 Oleh Stanford University School Of Medicine Menemukan Bahwa Musik Dari Masa Baroq Akhir, Bisa Mengubah Bagian Tertentu musik memiliki beberapa unsur tertentu. Meski demikian, notasi balok memiliki fungsi yang mirip dengan notasi angka. Makna dan peranan musik nontradisional Lagu Wajib Beserta Konteks, Tempat, Dan Fungsi Musik?Notasi balok berfungsi untuk mempelajari cara bermain musik. Daniel julius sebastian 2101699735 activist of design and documentation ukm bdm binus university kemanggisan seni musik adalah suatu cabang seni yang menggunakan. Ragam lagu dan musik nusantara beserta jawabannya solidar aslaemi, ukuran kecepatan dalam birama lagu disebut berbagai ukuran, membuat outro lagu seputar musik,.
lagu konteks tempat fungsi musik